SELAMAT DATANG DI BLOG ISLAM-nya Mbah Atmo, kunjungi juga blog Mbah Atmo yang lain

Selasa, 17 November 2020

PENGERTIAN DAN ADAB TAKZIAH

 Dalam hidup, setiap manusia pasti pernah mengalami yang namanya musibah. Baik itu musibah besar maupun musibah kecil. Hal ini yang biasanya membuat manusia sadar akan kekuasaan Allah swt, dan mengakui bahwa manusia tak lain hanyalah makhluk lemah dan segala takdirnya pun telah digariskan oleh Allah SWT. Rasulullah pun sudah mengajarkan tata cara dan adab takziah dan sudah diterapkan dari generasi ke generasi.

 Dalam hidup, saat manusia tertimpa musibah, sering sekali kita mendengar istilah kata takziah. Sebenarnya seperti apa si pengertian takziah yang paling tepat ? simak pembahasannya :

 Apa Itu Takziah ?

 Takziah adalah salah satu kewajiban seorang muslim terhadap orang yang meninggal. Bahkan, Rasulullah saw menyebutnya sebagai salah satu hak bagi orang yang meninggal dunia. Artinya, ketika ada seseorang yang meninggal dunia, jenazah tersebut masih memiliki hak untuk mendapat penghormatan dari orang yang masih hidup.

 Secara bahasa takziah artinya menguatkan. Sedangkan secara istilah adalah menganjurkan seseorang untuk bersabar atas beban musibah yang menimpanya, mengingatkan dosanya meratap, mendoakan ampunan bagi mayit dan dari orang yang tertimpa musibah dari pedihnya musibah.

 Imam al Khirasyi mengistilahkan Takziah dengan : “Menghibur orang yang tertimpa musibah dengan pahala-pahala yang dijanjikan oleh Allah, sekaligus mendoakan mereka dan mayatnya”.

 Takziah ialah salah satu akhlak muslim terhadap orang yang sedang mendapatkan musibah. Pelaksanaan takziah sebaiknya dilakukan sebelum jenazah dimakamkan. Dengan maksud untuk membantu mengurus atau paling tidak mensholatkan dan mengantar jenazah ke makam.

Takziah ini menurut para ulama hukumnya adalah sunah sehingga bagi yang melakukan akan mendapat pahala sedangkan yang meninggalkan tidak mendapat dosa. Meski begitu, para ulama sangat menganjurkan takziah karena memiliki banyak berkah dan manfaat.

 Takziah yang bisa bernilai ibadah sunah jelas memiliki adab-adab yang perlu diperhatikan agar rasa empati dapat tersampaikan kepada keluarga yang ditinggalkan. Dengan begitu, mereka yang ditinggalkan akan lebih bisa bersabar atas musibah yang sedang menimpanya.

 Imam Ghazali berpendapat, "Adab orang bertakziah, yakni menghindari sebanyak mungkin hal-hal yang tidak pantas atau tabu, menampakkan rasa duka, tidak banyak berbicara, tidak mengumbar senyum sebab bisa menimbulkan rasa tidak suka."

 Dari pengertian diatas dapat diperkuat dari hadits yang diriwayatkan oleh Muttafaq ‘Alaih. Sebagaimana nabi bersabda :

 Dari Abu Hurairah ra, ia berkata, Rasulullah saw telah bersabda, “Siapa yang menghadiri jenazah hingga melayatkan jenazah itu, maka baginya pahala satu qirath, dan siapa yang menghadiri jenazah hingga sampai dikubur, maka baginya pahala dua qirath’. Ditanyakan, ‘ Apakah dua qirath itu?’ Nabi menjawab (yaitu) seperti dua buah gunung besar”.

 Oleh karenanya sungguh betapa besar pahala orang yang bertaziyah dan hal ini sangat dianjurkan dalam agama islam. Jikasalah seorang diantara kita mendengar kematian sesama muslim maka hendaklah kita segera melakukan takziah, ikut melayatkan dan mengantarkan sampai di pemakaman.

 

Hukum Melaksanakan Takziah

 Tidak ada perbedaan pendapat dikalangan para ulama bahwasanya hukum bertakziah kepada orang yang tertimpa musibah adalah sunah dan merupakan hak muslim yang satu terhadap muslim yang lain. Takziah bertujuan untuk menghibur  keluarga yang di tinggalkan agar tabah dan bersabar atas cobaan. Di samping itu juga memberikan bantuan moril dan material kepada keluarga yang terkena musibah. Hal ini sesuai dengan hadis Rasul Allah. Artinya:

 Hak seorang muslim terhadap muslim yang lain ada enam: Jika engkau menjumpainya maka berilah salam kepadanya, jika dia mengundangmu maka datangilah, jika ia meminta nasihat kepadamu maka nasihatilah dia, jika dia bersin dan memuji Allah maka doakanlah dia, jika dia sakit maka jenguklah, dia jika dia meninggal maka iringkan–lah.” (HR.Al-Bukhari)

Saat Anda berniat untuk melaksanakan takziah, perlu diketahui bahwa agama islam sejatinya telah mengatur dengan baik seperti apa atau bagaimana cara kita memperlakukan orang yang akan kita takziahkan. Berikut ini adab takziah, diantaranya :

 Adab takziah yang pertama dilakukan dengan ikhlas untuk mengharapkan ridha Allah swt.

 Berpakaian sopan dan menutup aurat

 Bertingkah laku dan berperilaku sopan

 Memberi bantuan kepada keluarga jenazah, baik bantuan moril maupun material

 Memberikan nasihat kepada keluarga jenazah agar tabah, sabar dan meningkatkan iman kepada Allah swt

 Mengikuti salat jenazah dan mendoakannya agar mendapatkan ampunan dari allah dari segala dosanya

 Ikut mengantarkan jenazah ke tempat pemakaman untuk menyaksikan penguburannya

 Ucapan Saat Bertakziah

 Takziah boleh diucapkan dengan kata-kata manapun yang dapat meringankan musibah dan menghibur serta menyabarkan hati. Akan tetapi jika seseorang menggunakan kata-kata yang biasa dipakai oleh Nabi saw. tentu itu akan jauh lebih baik dan utama.

 Diriwayatkan dari Bukhari dari Usamah bin Zaid radhiyallahu anhu katanya: “Saya kirim putri Nabi shalalahu alaihi wassalam. untuk menemuinya dan menyampaikan bahwa putra saya telah meninggal dunia serta mengharapnya agar datang. Maka Nabi pun mengirim orang buat menyampaikan salam serta mengucapkan:

 (Anna lillaahi maa akhadza, wa lahuu maa a’thaa, wa kullu syai’in ‘indahuu biajalin musammaa faltashbir)

 Milik Allah apa yang diambil-Nya dan milik-Nya pula apa yang diberikan-Nya, dan segala sesuatu pada-Nya mempunyai jangka waktu tertentu. Dari itu hendaklah engkau bersabar dan menabahkan hati!’.

 Berkata beberapa orang ulama:

 Jika seorang Muslim bertakziah kepada Muslim lainnya, hendaklah ia mengucapkan:

 (‘Adzamallahu ajraka wa ahsana ‘azaaka wa rahima mayyataka)

 Semoga Allah memberimu pahala yang besar dan menghibur hatimu sebaik-baiknya, serta memberi rahmat bagi keluargamu yang meninggal.

 Adapun jawaban taziyah itu ialah mengucapkan “aamiin” dari pihak yang dikunjunginya serta mengiringinya dengan “Semoga Allah memberimu pahala”

 Takziah atau yang biasa disebut melayat, merupakan kegiatan mengunjungi rumah orang yang sedang ditimpa musibah meninggalnya salah seorang anggota keluarga atau kerabatnya.

 ADAB TAKZIAH (PENJELASAN)

 1. Menghindari hal-hal yang tidak pantas atau tabu

Kita mesti bisa membedakan bahwa bertakziah itu berbeda dengan mendatangi pesta pernikahan. Oleh karena itu, hal-hal yang tidak pantas mesti dibuang jauh-jauh terlebih dalam cara berpakaian.

 Maksudnya, berpakaian dan berhias saat takziah tidak perlu berlebihan, cukup sederhana saja, sehingga dengan cara tersebut dapat menunjukkan suasana duka dan berkabung.

 2. Menampakkan rasa duka

Perasaan sedih yang mendalam ketika ditinggal orang terdekat sudah pasti dirasakan oleh anggota keluarga yang masih hidup. Menampakkan rasa duka ini sebaiknya dibarengi dengan ungkapan turut berbela sungkawa kepada keluarga yang ditinggalkan.

 3. Tidak banyak berbicara

Biasanya, keluarga yang sedang tertimpa musibah cenderung diam dan tidak ingin berbicara banyak karena kesedihan yang sedang dirasakannya. Oleh sebab itu, sebaiknya orang yang bertakziah mengendalikan cara bicara dan berusaha menguatkan mereka.

 4. Tidak mengumbar senyum

Meski pada dasarnya senyum adalah ibadah, tetapi jika salah tempat maka bisa jadi senyum mendatangkan mudharat. Maka, saat takziah kita tidak dianjurkan terlalu banyak mengumbar senyum karena dapat menimbulkan perasaan tidak suka dan tidak menghormati keluarga yang sedang tertimpa musibah.

Sebagai tambahan, orang laki-laki yang bertakziah disebut mu'azziyin sedangkan yang perempuan disebut mu'azziyat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar