Dalam hidup, setiap manusia pasti pernah mengalami
yang namanya musibah. Baik itu musibah besar maupun musibah kecil. Hal ini yang
biasanya membuat manusia sadar akan kekuasaan Allah swt, dan mengakui bahwa
manusia tak lain hanyalah makhluk lemah dan segala takdirnya pun telah
digariskan oleh Allah SWT. Rasulullah pun sudah mengajarkan tata cara dan adab
takziah dan sudah diterapkan dari generasi ke generasi.
Dalam hidup, saat manusia tertimpa musibah, sering
sekali kita mendengar istilah kata takziah. Sebenarnya seperti apa si
pengertian takziah yang paling tepat ? simak pembahasannya :
Apa Itu
Takziah ?
Takziah adalah salah satu kewajiban seorang muslim
terhadap orang yang meninggal. Bahkan, Rasulullah saw menyebutnya sebagai salah
satu hak bagi orang yang meninggal dunia. Artinya, ketika ada seseorang yang
meninggal dunia, jenazah tersebut masih memiliki hak untuk mendapat
penghormatan dari orang yang masih hidup.
Secara bahasa takziah artinya menguatkan. Sedangkan
secara istilah adalah menganjurkan seseorang untuk bersabar atas beban musibah
yang menimpanya, mengingatkan dosanya meratap, mendoakan ampunan bagi mayit dan
dari orang yang tertimpa musibah dari pedihnya musibah.
Imam al Khirasyi mengistilahkan Takziah dengan : “Menghibur orang yang tertimpa musibah
dengan pahala-pahala yang dijanjikan oleh Allah, sekaligus mendoakan mereka dan
mayatnya”.
Takziah ialah salah satu akhlak muslim terhadap
orang yang sedang mendapatkan musibah. Pelaksanaan takziah sebaiknya dilakukan
sebelum jenazah dimakamkan. Dengan maksud untuk membantu mengurus atau paling
tidak mensholatkan dan mengantar jenazah ke makam.
Takziah ini menurut para ulama hukumnya adalah
sunah sehingga bagi yang melakukan akan mendapat pahala sedangkan yang
meninggalkan tidak mendapat dosa. Meski begitu, para ulama sangat menganjurkan
takziah karena memiliki banyak berkah dan manfaat.
Takziah yang bisa bernilai ibadah sunah jelas
memiliki adab-adab yang perlu diperhatikan agar rasa empati dapat tersampaikan
kepada keluarga yang ditinggalkan. Dengan begitu, mereka yang ditinggalkan akan
lebih bisa bersabar atas musibah yang sedang menimpanya.
Imam Ghazali berpendapat, "Adab orang bertakziah, yakni menghindari sebanyak mungkin hal-hal
yang tidak pantas atau tabu, menampakkan rasa duka, tidak banyak berbicara,
tidak mengumbar senyum sebab bisa menimbulkan rasa tidak suka."
Dari pengertian diatas dapat diperkuat dari hadits
yang diriwayatkan oleh Muttafaq ‘Alaih. Sebagaimana nabi bersabda :
Dari Abu Hurairah ra, ia berkata, Rasulullah saw
telah bersabda, “Siapa yang menghadiri
jenazah hingga melayatkan jenazah itu, maka baginya pahala satu qirath, dan
siapa yang menghadiri jenazah hingga sampai dikubur, maka baginya pahala dua
qirath’. Ditanyakan, ‘ Apakah dua qirath itu?’ Nabi menjawab (yaitu) seperti
dua buah gunung besar”.
Oleh karenanya sungguh betapa besar pahala orang
yang bertaziyah dan hal ini sangat dianjurkan dalam agama islam. Jikasalah
seorang diantara kita mendengar kematian sesama muslim maka hendaklah kita
segera melakukan takziah, ikut melayatkan dan mengantarkan sampai di pemakaman.
Hukum
Melaksanakan Takziah
Tidak ada perbedaan pendapat dikalangan para ulama
bahwasanya hukum bertakziah kepada orang yang tertimpa musibah adalah sunah dan
merupakan hak muslim yang satu terhadap muslim yang lain. Takziah bertujuan
untuk menghibur keluarga yang di
tinggalkan agar tabah dan bersabar atas cobaan. Di samping itu juga memberikan
bantuan moril dan material kepada keluarga yang terkena musibah. Hal ini sesuai
dengan hadis Rasul Allah. Artinya:
“Hak seorang
muslim terhadap muslim yang lain ada enam: Jika engkau menjumpainya maka
berilah salam kepadanya, jika dia mengundangmu maka datangilah, jika ia meminta
nasihat kepadamu maka nasihatilah dia, jika dia bersin dan memuji Allah maka
doakanlah dia, jika dia sakit maka jenguklah, dia jika dia meninggal maka
iringkan–lah.” (HR.Al-Bukhari)
Saat Anda berniat untuk melaksanakan takziah, perlu
diketahui bahwa agama islam sejatinya telah mengatur dengan baik seperti apa
atau bagaimana cara kita memperlakukan orang yang akan kita takziahkan. Berikut
ini adab takziah, diantaranya :
Adab takziah yang pertama dilakukan dengan ikhlas
untuk mengharapkan ridha Allah swt.
Berpakaian sopan dan menutup aurat
Bertingkah laku dan berperilaku sopan
Memberi bantuan kepada keluarga jenazah, baik
bantuan moril maupun material
Memberikan nasihat kepada keluarga jenazah agar
tabah, sabar dan meningkatkan iman kepada Allah swt
Mengikuti salat jenazah dan mendoakannya agar
mendapatkan ampunan dari allah dari segala dosanya
Ikut mengantarkan jenazah ke tempat pemakaman untuk
menyaksikan penguburannya
Ucapan Saat Bertakziah
Takziah boleh diucapkan dengan kata-kata manapun
yang dapat meringankan musibah dan menghibur serta menyabarkan hati. Akan
tetapi jika seseorang menggunakan kata-kata yang biasa dipakai oleh Nabi saw.
tentu itu akan jauh lebih baik dan utama.
Diriwayatkan dari Bukhari dari Usamah bin Zaid
radhiyallahu anhu katanya: “Saya kirim
putri Nabi shalalahu alaihi wassalam. untuk menemuinya dan menyampaikan bahwa
putra saya telah meninggal dunia serta mengharapnya agar datang. Maka Nabi pun
mengirim orang buat menyampaikan salam serta mengucapkan:
(Anna lillaahi maa akhadza, wa lahuu maa a’thaa, wa
kullu syai’in ‘indahuu biajalin musammaa faltashbir)
Milik Allah apa yang diambil-Nya dan milik-Nya pula
apa yang diberikan-Nya, dan segala sesuatu pada-Nya mempunyai jangka waktu
tertentu. Dari itu hendaklah engkau bersabar dan menabahkan hati!’.
Berkata beberapa orang ulama:
“Jika seorang Muslim
bertakziah kepada Muslim lainnya, hendaklah ia mengucapkan:
(‘Adzamallahu ajraka wa ahsana ‘azaaka wa rahima
mayyataka)
Semoga Allah memberimu pahala yang besar dan
menghibur hatimu sebaik-baiknya, serta memberi rahmat bagi keluargamu yang
meninggal.
Adapun jawaban taziyah itu ialah mengucapkan
“aamiin” dari pihak yang dikunjunginya serta mengiringinya dengan “Semoga Allah
memberimu pahala”
Takziah atau yang biasa disebut melayat, merupakan
kegiatan mengunjungi rumah orang yang sedang ditimpa musibah meninggalnya salah
seorang anggota keluarga atau kerabatnya.
ADAB TAKZIAH
(PENJELASAN)
1.
Menghindari hal-hal yang tidak pantas atau tabu
Kita mesti bisa membedakan bahwa bertakziah itu
berbeda dengan mendatangi pesta pernikahan. Oleh karena itu, hal-hal yang tidak
pantas mesti dibuang jauh-jauh terlebih dalam cara berpakaian.
Maksudnya, berpakaian dan berhias saat takziah
tidak perlu berlebihan, cukup sederhana saja, sehingga dengan cara tersebut
dapat menunjukkan suasana duka dan berkabung.
2.
Menampakkan rasa duka
Perasaan sedih yang mendalam ketika ditinggal orang
terdekat sudah pasti dirasakan oleh anggota keluarga yang masih hidup.
Menampakkan rasa duka ini sebaiknya dibarengi dengan ungkapan turut berbela
sungkawa kepada keluarga yang ditinggalkan.
3. Tidak
banyak berbicara
Biasanya, keluarga yang sedang tertimpa musibah
cenderung diam dan tidak ingin berbicara banyak karena kesedihan yang sedang
dirasakannya. Oleh sebab itu, sebaiknya orang yang bertakziah mengendalikan
cara bicara dan berusaha menguatkan mereka.
4. Tidak
mengumbar senyum
Meski pada dasarnya senyum adalah ibadah, tetapi
jika salah tempat maka bisa jadi senyum mendatangkan mudharat. Maka, saat
takziah kita tidak dianjurkan terlalu banyak mengumbar senyum karena dapat
menimbulkan perasaan tidak suka dan tidak menghormati keluarga yang sedang
tertimpa musibah.
Sebagai tambahan, orang laki-laki yang bertakziah
disebut mu'azziyin sedangkan yang perempuan disebut mu'azziyat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar