Berikut ini adalah materi pembelajaran Pendidikan Agama Islam kelas X tentang ASMA'UL HUSNA
A. Pengertian Asmaul Husna
Asmaul husna ada dua kata singkat tetapi memiliki makna yang
dalam dan luas , Asmaul Husna adalah nama nama baik dan indah bagi Allah Swt,
didalamnya mengandung sifat sifat kesempurnaan , kemuliaan dan keagungan
Allah Swt , para ulama telah banyak menulis buku yang membahas dan
menggali makna yang terkandung dalam Asmaul Husna, hal ini menunjukkan betapa
Asmaul Husna mengandung samudra nilai yang penting.
Ketika kita meminta sesuatu hajat kepada Allah , kita panggil Allah dengan Asmaul Husna yang menunjukan bahwa Allah bisa mengabulkan permintaan kita karena memang Allah Swt memiliki hal tersebut, misalnya :
Ketika meminta rezeki dalam doa kita , kita panggil allah swt dengan asmaul
husna Ya Rozzzaq (wahai dzat yang maha pemberi rezeki) Ya Ghoni ( wahai dzat
maha kaya) Ya Mughni (wahai yang maha memakmurkan )
Di samping itu dalam masyarakat islam ketika memberi nama anak yang baru
lahir, sangat baik dan sangat di anjurkan jika memberi nama anak tersebut
dengan asmaul husna yang memiliki arti dan makna yang bisa di teladani
manusia , tentu dengan syarat di depan asmaul husna tersebut diawali dengan
kata ‘abdun , yang artinya hamba Allah , misalnya abdur Rahim (hamba dzat yang
maha pengasih ). dan lain sebagainya.
B. Memahami
asmaul husna ( al-karim, al-mu’min, al-wakil, al-matin, al-jami’ al-adl, dan
al-akhir)
1.
Al-karim ( الكريم)
Al-karim artinya yang maha mulia , Allah adalah dzat yang maha sempurna dengan
kemuliaannya , dia terbebas dari perbuatan negatif dari makhluk-makhluknya.
Karena perbuatan negatif makhluk , sama sekali tidak akan memengaruhi dan
mengurangi kemuliaan Allah Swt.
Semua telah ditentukan rizkinya oleh Allah Swt , jangankan manusia binatangpun
telah Allah sediakan rizkinya masing-masing, hewan diberi makan dan tempat
tinggal sesuai dengan karakter dan habitatnya oleh Allah Swt.
Dengan
memahami dan menghayati makna asmaul husan al-karim hendaknya kita memilioki
sikap-sikap antara lain.
a.
Budi pekerti yang luhur sehingga akan hidup pada drajat yang mulia baik di sisi
allah maupun di sisi manusia
b.
Menghindari akhlak tercela yang membuat kita menjadi hina baik dihadapan
Allah Swt maupun sesama manusia.
c.
Pandai bersyukur atas nikmat-nikmat Allah Swt yang jumlahnya sangat banyak
semua itu allah anugrahkan kepada kita karena Allah Swt memiliki sifat
Al-Karim maha pemura
2. Al-mukmin
( الكريم )
Al-mu’min artinya yang maha memberi keamanan , Allah Swt adalah satu satunya
dzat yang menjadi sumber rasa aman dan keamanan ketika kita berdoa kepada Allah
dengan nama Al-Mu’min berarti ia memohon diberi keamanan , di hindarkan dari
fitnah , bencana dan siksa . mu’min yang sejati adalah mu’min yang mengharap
keamanan dari Allah Swt tidak meminta keamanan dan perlindungan dari selain
allah swt , dialah uyang maha memberikan keamanan .
Imam Al-Ghozali mengartikan Al-Mu’min adalah dengan dikembalikannya rasa aman
dan keamanan ditutupnya segala jalan yang menimbulkan rasa takut rasa aman akan
tergambar pada saat seorang manusia mengalami ketakutan , didalam asmaul husna
Al-Mu’min terdapat kekuatan yang maha dasyat dan luar biasa , didalamnya
terdapat pertolongan , perlindungan , dan jaminan.
Allah
swt berfirman :
Yang artinya
:
Dialah Allah yang tiada Tuhan selain Dia, Raja, yang Maha Suci, yang Maha
Sejahtera, yang Mengaruniakan Keamanan, yang Maha Memelihara, yang Maha
perkasa, yang Maha Kuasa, yang memiliki segala Keagungan, Maha suci Allah dari
apa yang mereka persekutukan.
Dengan
memahami dan menghayati makna asmaul husna Al-Mu’min hendaknya kita memiliki
sikap-sikap , antara lain :
a.
Meneladani sifat allah tersebut sehingga satu sama lain, saling memberi rasa
aman, dan keamanan sehingga tercipta suasana yang nyaman
b.
Menghiondari dari melakukan hal-hal yang dapat membuat orang lain merasa
takut atau mengusik ketenangan orang lain.
c.
Meneladani makna dari sifat al-mu’min , dimana lisan dan perbuatan serta
tindakan kita harus menyelamatkan orang lain minimal tidak membahayakan orang
lain.
d.
Yakin dan optimis yang kemudian melahirkan kreativitas dan inovasi sebab kita
yakin dan optimis bahwa keyakinan allah selalu bersama kita .
e. Sikap berani dan
tidak menjadi orang penakut karena kita yakin allah akan menjaga dan
melindunginya.
3. Al-wakil
( الوكيل )
Al-wakil berarti yang maha mewakili dialah wakil yang mutlak , dialah yang
mengurusi segala sesuatu yang menjadi urusan hambanya di samping itu dia juga
menjadikan segala sesuatu yang dibutuhkan oleh umat manusia, hanya allah yang
dapat memudahkan makhluknya dari kesusahan yang dijhadapinya.
Dalam kitab suci Al – qur’an, asmaul husna Al – wakil disebut di beberapa
tempat, yaitu: Q.S. Ali-imron/3 ayat 173; Q.S An-nisa/4 ayat 81;
Q.S Al-An’am/6 ayat102; Q.S Yusuf/12 ayat 66; Q.S Al-Qosos/28 ayat 28;
Q.S Az-zumar/39 ayat62; Q.S An-nisa/4 ayat 171; Q.S Al-isra/17 ayat 65; Q.S
AL-ahzab/33 ayat 31; Q.S Al-ahzab/33 ayat 48; Q.S Al-muzzammil/73 ayat 9.
Allah pencipta segala sesuatu. Allah juga yang memelihara serta memberi
perlindungan. Hal itu sesuai dengan ayat berikut.
الله
خالق كل شيء وهوعلى كل شيءوكيل
Artinya:
Allah pencipta segala sesuatu dan dia Dia maha pemelihara atas segala sesuatu
(Q.S Az-zumar/39: 62)
Ketika berjuang melawan kezaliman dan kebatilan yang di lakukan ileh
orang-orang kafir dan munafik, kita sering menghadapi gangguan. Janganlah kita
terpengaruh dan mengikuiti kemauan mereka. Kita harus tetap istikamah dalam
menghadapi mere3ka dan kita bertawakal kepada Allah karena Allah lah yang maha
pelindung bagi hamba-hamba-Nya.
ولاتطع
الكفرين والمتفقين ودع اذهم وتوكل على الله وكفى بااللهوكيل
Artinya:
Dan
janganlah engkau (Muhammad) menuruti orang-orang kafir dan orang-orang munafik
itu, janganlah engkau hiraukan gangguan mereka dan bertawaklah kepada Allah.
Dan cukuplah Allah sebagai pelindung. (Q.S Al-ahzab/33:48)
Dengan memahami dan menghayati makna Asmaul husna Al-wakil, hendaknya lita
dapat memiliki sikap-sikap, antara lain :
a.
Sadar bahwa hanya Allah SWT. Tempat menggantungan diri sebab selain Allah tiada
yang dapat mencukupi segala kekurangan.
b.
Teguh pendirian dan tidak merasa takut didalam perjuangan menegakkan yang benar
dan melawa kebatilan,
c.
Saling menjaga terhadap sesama, tidak suka mengganggu ketenangan orang lain
apalagi mengancam keselamatan orang serta suka menteror orang lain.
4.
Al-Matin ( المتين )
Kata
al-matin merupakan kata sifat yang diambil dari kata matn yang
berarti kukuh dan kuat. Al-matin brarti Yang Mahakukuh Allah adalah Zat yang
mempunyai kekuatan sempurna. Kekuatan-Nya terbatas dari kelemahan.Kekuatan-Nya
yang kukuh tidak bisa digoyahkan oleh makhluk-Nya.Kekuatan-Nya berdiri sendiri
dan tiada yang membantu dalam kekuatan.
Dalam kitab suci Al-Qur’an,kata Matin ditemukan sebanyak tiga kali,
yaitu dua ayat menyifati rencana Allah,dan satu ayat menyifati Allah,yaitu
Q.S.al-A’raf/7:183, Q.s al-Qalam/68:45,dan Q.S. az-Zariyat/51:58
ان
الله هوالرزاق ذ و القوة المتين
Artinya:
Sesungguh Allah, Dialah pemberi rizqi yang mempunyai
kekuatan lago sangat kukuh. (Q.S Az-zariyat/51 : 58)
Ayat tersebut menegaskan bahwa Allah SWT. Mempunyai sifat yang sangat kukuh,
tidak bisa di pengaruhi yang lain dan tidak ada pula yang bisa mengubah qudrah
dan iradah Allah SWT.
Dengan memahami dan menghayati makna Asma’ul husna Al-matin, hendaknya kita
memiliki sikap-sikap antara lain:
a.
Sadar jika meminta pertolongan meminta hanya kepada Allah SWT. Semata, dan
tidak akan meminta kepada yang lain sebab hanya Allah yang memiliki kekuatan
yang sempurna.
b.
Berusaha menghindari sikap sombong sebab kita sadar bahwa kemampuan kita
terbatas, jauh dari sifat sempurna.
c.
Yakin bahwasannya semua kekuatan adalah milik Allah SWT;
d.
Berusaha untuk menjadi orang mukmin yang kuat, baik dari segi fisik, ekonomi
maupun dari segi keilmuan (intelektual)
5.
Al-Jami’ (الجامع)
Al-jami’ berarti yang maha mengumpulkan. Allah Swt. Adalah Zat yangb menghimpun
manusia pada hari kiamat kelak. Allah juga yang mengumpulkan bagian-bagian tubuh
manusia yang berserakan, lalu dibangkitkan kembali dari alamn kubur. tidak ada
seorang hamba yang lepas dari himpunan-Nya, baik mereka yang ada dipermakaman
maupun mereka yang mati secara tidak wajar seperti mati tenggelam, dimakan
binatang buas, dan lain sebagainya. Semua akan di himpun oleh Allah mulai dari
manusia yang pertama sampai manusia yang terakhir nanti.
Dalam kitab suci Al-qur’an, Asma’ul husna Al-jami’ diebutkan dalam beberapa
tempat, yaitu ,
Q.S
al-imran / 3 : 9; Q.S. An-nisa’/4 : 87, 140, 172 ; Q.S. Yunus/10: 28, 45;
Q.S.Al-isra’/17: 97; Q.S. Maryam/19: 85; Q.S. Taha/20: 102 ; Q.S. An-nur/25:
43; Q.S. Saba’/34: 26, 40; Q.S. Al-jasiyah/45: 26.
Allah-lah yang menghidupkan manusia, Allah pula yang akan
mematikan, kemudian Allah pula yang akan mengumpulkan semua manusia, mulai
manusia yang pertama sampai manusia yang terakhir pada hari kiamat nanti. Hal
ini ditegaskan sebagaimana dalam ayat berikut ini.
Yang Artinya : Katakanlah:
"Allah-lah yang menghidupkan kamu kemudian mematikan kamu, setelah itu
mengumpulkan kamu pada hari kiamat yang tidak ada keraguan padanya; akan tetapi
kebanyakan manusia tidak mengetahui.
Orang-orang yang berdosa (mujirimin) akan dikumpulkan oleh Allah dengan
muka yang sedih, biru muram,karena mereka harus menjalani siksaan yang panjang
dan amat sedih.
يوم ينفح فى الصور ونحشرالمجرمين يومئذزرقا
Artinya:
Pada hari (kiamat) sangkakala ditiup (yang kedua kali) dan
pada hari itu kami kumpulkan orang-orang yang berdosa dengan (wajah) biru muram
(Q.S Taha/20 : 102)
Dengan memahami dan menghayati makna Asma’ul husna Al-jam’; hendaknya kita
memiliki sikap-sikap, antara lain:
a.
Sadar bahwa kita suatu saat kita akan mati dan suatu saat akan dikumpulkan di
sebuah tempat yang bernama padang makhsyar, menunggu penentuan nasib di akherat
apa akan bertempat di surga atau di neraka.
b.
Hati-hati dalam bertindak karena semuanya akan dimintai pertanggung jawaban.
c.
Semangat dalam melakukan kebaikan dan merasa optimis, bahwa semua kebaikan akan
ada nilainya di hadapan Allah. Jika kita termasuk muttaqin maka kita akan
dikumpulkan dalam keadaan terhormat disisi Allah.
d.
Rasa takut ketika ada niat akan melakukan berbuatan dosa. Karena Almujrimin
(para pelaku dosa) dikumpulkan dipadang makhsyar tadi dengan muka biru muram,
sedih dan penyesalan.
6.
Al-‘Adl (العدل)
Al-‘adl berati adil. Maksudnya, Allah SWT. Adalah Zat yang
maha adil. Keadilan Allah Swt. Terhadap mahlik-Nya meliputi segala hal, baik
menyangkut urusan keduniaan maupun urusan akhirat.
Allah Swt memberi rizqi kepada setiap mahluk asalkan mau
berusaha. Demikian pula dalam hal ibadah. Allah Swt. Tidak penah membedakan
cara ibadah antara hamba yang satu dengan hamba yang lain. Semua sama, kaya dan
miskin mempunyai kewajiban ibadah yang sama.
Dalam kitab suci Al-qur’an kata Al-‘adl disebutkan
dibeberapa tempat yaitu: Q.S. Al’imron/3:18; Q.S. An-nisa’/4:58, 135; Q.S.
Al-maidah/5:8, 42;Q.S. Al-A’raf/7: 29; Q.S. An-nahl/16: 76, 90; Q.S.
Al-mukmin/40: 20; Q.S. Al-hujurat/49: 9; Q.S. At-tin/95: 8 dan masih banyak
ayat-ayat yang lainnya yang membahas tentang Adil.
Ketika kita memutuskan sebuah persoalan oleh allah swt. Kita
diperintahkan untuk memutuskan dengan adil, tidak boleh berat sebelah atau
berpihak kepada yang salah.
Yang Artinya
: Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak
menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia
supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang
sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha mendengar lagi Maha
melihat.
Dengan memahami dan menghayati makna asmaul husna al-adlu ,
seharusnya kita memiliki sikap :
a.
Husnudhon (positif thingking) kepada allah terhadap semua ketentuan allah swt”,
b.
Senantiasa bersyukur kepada allah swt. Atas ketentuan – Nya yang adil.”,
c.
Meneladani sikap al-adlu dengan memerapkan sikap adil terhadap sesama.
7.
Al-Akhir ( الأخير )
Al-akhir berarti yang maha akhir. Allah swt. Adalah dzat yang maha akhir (
kekal) akhir bag allah tidak ada ujung dan tanpa batas . setelah semua makhluk
musnah , allah swt. Akan tetap ada dan tidak akan mengalami kemusnahan .
berbneda dengan makhluknya yang akan mengalami kepunahan dan kemusnahan .
setiap makhluk akan mengalami akhir baik. Makhluk hidup akan nerakhir dengan
kematian . sedangkan , benda mati akan mengalami kepunahan seperti lapuk yang
kemudian hancur lebur.
Al-akhir adalah dzat yang memiliki sikap kekal dan maha akhir yang tidak ada
sesuatu pun setelahnya . ia maha kekal tatkala semua makhluk hancur, maha kekal
dengan kekekalannya
uqèdãA¨rF{$#ãÅzFy$#urãÎg»©à9$#urß`ÏÛ$t7ø9$#ur(uqèdurÈe@ä3Î/>äóÓx«îLìÎ=tæÇÌÈ
Artinya :
Dialah yang Awal dan yang akhir yang Zhahir dan yang Bathin
dan Dia Maha mengetahui segala sesuatu.
Dengan
memahami dan menghayati makna asmaul husna al-akhirt, hendaknya kita memilikli
sikap dan prilaku sebagai berikut.
a.
Kita menjadi sadar bahwa allah saja yang akan kekal sementara hidup kita akan
berakhir. Kita tidak boleh lupa diri dan terlena dengan kehidupan dunia yang
sementara ini . kita harus giat mempersiapkan diri dengan bekal ibadah yang
akan kita bawa ke alam akhirat.
b.
Orang yang menyakini allah memiliki sifat al-akhir akan menjadiakn allah
sebagai satu-satunay tujuan hidup yang tiada tujuan hidup selainnya, tidak ada
permintaan kepada selainnya, dan segala kesudahan tertuju hanya kepadanya .
c.
Orang yang menyakini allah memiliki sifat al-akhir akan selalu merasa
membutuhkan rabbnya, ia selalu mendasarkan apa yang diperbuat Nya kepada apa
yang telah ditetapkan oleh allah untuk hambanya .
d.
Orang yang meyakini allah memiliki sifat al;-akhir akan berlindung dari dirinya
, dengan dirinya , semua urusan dan hukum adalah miliknya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar